Dalam Eierlikör terdapat telur. Iklan untuk minuman keras dengan istilah “Ei” karenanya tidak bisa dilarang, demikian putusan OLG Düsseldorf dalam sengketa merek dagang (Az. I-20 U 41/22).
Perlindungan merek penting bagi perusahaan, tetapi juga memiliki batasnya. Ini ditunjukkan dalam putusan OLG Düsseldorf pada 27.04.2023 dalam sengketa antara dua produsen Eierlikör, demikian pendapat firma hukum ekonomi MTR Legal Rechtsanwälte, yang memiliki fokus konsultasi pada perlindungan hak kekayaan intelektual.
Di hadapan OLG Düsseldorf, masalahnya adalah tentang hak merek dari seorang produsen Eierlikör yang telah mempromosikan minumannya selama beberapa dekade dengan “Eieiei” dan melindunginya sebagai merek kata. Produsen Eierlikör lainnya menambahkan dua telur dalam iklannya dan pada tahun 2020 mempromosikan di situs webnya sebuah kemasan dengan lima botol kecil Eierlikör dengan teks “Ei, Ei, Ei, Ei, Ei”. Pabrik minuman keras lainnya melihat ini sebagai pelanggaran terhadap merek kata yang mereka daftarkan.
Namun, gugatan tersebut tidak berhasil di OLG Düsseldorf. Merek kata yang terdaftar tidak dilanggar, demikian putusan OLG. Pelanggaran hanya terjadi jika konsumen melihat tanda tersebut sebagai petunjuk tentang asal usul barang. Di sini hal itu tidak bisa diharapkan.
Sebagai alasan, pengadilan menyatakan bahwa konsumen melihat teks “Ei, Ei, Ei, Ei, Ei” hanya sebagai indikasi deskriptif tentang sifat produk yang diiklankan – yaitu Eierlikör. Bahan utama tentunya telur. Oleh karena itu, “Ei” tidak dipandang sebagai petunjuk asal usul barang. Penyebutan kata “Ei” sebanyak lima kali tidak mengubahnya. Seorang produsen Eierlikör tidak dapat dilarang menunjukkan bahan utamanya. Susunan keseluruhan iklan juga memperkuat kesan bahwa ia merujuk pada bahan tersebut. Ia menampilkan “sarang Paskah” dalam sebuah susunan dan dalam susunan lainnya, masing-masing dari lima botol kecil diberi satu “Ei”. Tidak ada pelanggaran merek yang dapat dilihat, demikian putusan OLG.
Pengacara berpengalaman dalam perlindungan hak kekayaan intelektual memberikan konsultasi di MTR Legal Rechtsanwälte dalam masalah hak merek.