Force Majeure atau Keadaan Kahar memiliki arti penting yang lebih besar dalam hukum bisnis, terutama juga dalam hubungan perdagangan internasional, karena krisis dan gangguan rantai pasokan.
Baik karena pandemi Corona atau perang di Ukraina – krisis yang berkelanjutan telah menyebabkan kesulitan ekonomi yang signifikan di banyak sektor dan masih terus berlanjut. Rantai pasokan terganggu dan membawa potensi konflik terutama dalam hubungan perdagangan internasional. Mengacu pada keadaan kahar dapat menjadi cara yang tepat untuk melindungi diri dari klaim ganti rugi ketika kontrak tidak dapat dipenuhi karena krisis. Namun, tidak semua hal dapat dijelaskan dengan keadaan kahar, kata Rechtsanwalt Michael Rainer, kontak untuk hukum bisnis di MTR Legal Rechtsanwälte.
Menurut hukum Jerman, kewajiban prestasi debitor dapat dikecualikan sesuai dengan § 275 BGB jika pemenuhan prestasi tersebut menjadi mustahil baginya dan siapapun serta hambatan tersebut tidak menjadi tanggung jawabnya. Hal ini berlaku pada perang, pandemi atau bencana alam, namun kreditur juga dilindungi secara menyeluruh oleh berbagai peraturan hukum, sehingga jalan ini seringkali tidak cocok untuk menolak klaim ganti rugi.
Keadaan kahar tidak didefinisikan dalam hukum Jerman. Keadaan kahar biasanya dianggap sebagai peristiwa yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dihindari, yang berada di luar kendali mitra kontrak dan tidak dapat dihindari dengan cara yang wajar dan dapat diterima. Bencana alam, perang atau pandemi memang dapat termasuk dalam keadaan kahar. Namun, karena keadaan kahar tidak diatur secara hukum di Jerman seperti di negara lain, kondisi-kondisi untuk keadaan kahar sebaiknya diatur secara kontrak antara pihak-pihak yang terlibat. Sesuai dengan perjanjian kontraktual ini, perjanjian tentang klaim ganti rugi juga dapat dibuat.
Perlu diperhatikan bahwa peraturan kontraktual tidak hanya disajikan secara umum, tetapi kondisi untuk keadaan kahar harus dijelaskan sedetail mungkin. Jika kondisi untuk terjadinya keadaan kahar telah disepakati secara sah, berbagai konsekuensi hukum dapat timbul. Misalnya, tenggat waktu dapat diperpanjang, kewajiban prestasi dapat ditangguhkan atau dibebaskan, atau kontrak bahkan dapat dibubarkan.
Pengacara yang berpengalaman dalam hukum bisnis memberikan nasihat di MTR Legal Rechtsanwälte.