Setoran tunai tersembunyi dengan asal yang tidak jelas tidak secara otomatis mengarah pada penambahan pendapatan usaha. Hal ini diputuskan oleh FG Münster dalam putusan tertanggal 18 Mei 2022 (Az.: 10 K 261/17 K, U).
Jika dasar-dasar perpajakan tidak dapat ditentukan dalam pemeriksaan usaha, bisa terjadi penambahan oleh otoritas pajak. Namun, penambahan semacam itu tidak selalu sah, jelas kantor hukum ekonomi MTR Rechtsanwälte.
Demikian juga Pengadilan Pajak Münster memutuskan bahwa setoran tunai tersembunyi tidak semata-mata menyebabkan penambahan pada pendapatan usaha, karena asal usul dana pada pemegang saham tidak dapat dijelaskan. Dalam kasus yang mendasari, sebuah GmbH yang mengoperasikan perdagangan besar dan terlibat dalam penjualan tunai menggugat.
Dalam pemeriksaan usaha, kantor pajak menemukan kekurangan pencatatan dalam pengelolaan kasir terbuka. Selain itu, pemegang saham tunggal juga menyetorkan tunai ke kas. Menurutnya, uang itu berasal dari pinjaman yang diberikan secara pribadi dan cadangan uang tunai pribadi yang ada. Pemeriksaan usaha tersebut kemudian melakukan perhitungan aliran kas dengan mengevaluasi rekening pribadi pemegang saham tunggal dan istrinya, serta memperhitungkan pembiayaan rumah deret pribadi. Hasil akhirnya mengarah pada jumlah kekurangan yang tinggi, yang dipandang oleh kantor pajak sebagai lebih dari pendapatan GmbH dan sekaligus sebagai distribusi keuntungan tersembunyi kepada pemegang saham tunggal.
Gugatan yang diajukan terhadap hal ini sebagian berhasil. Sehingga Majelis ke-10 FG Münster menemukan bahwa perhitungan aliran kas yang dilakukan pada pemegang saham tidak berhak menambahkan pada GmbH. Perhitungan aliran kas pada dasarnya adalah metode pengujian yang sesuai. Namun, dari pendapatan pemegang saham yang tidak jelas tidak dapat disimpulkan bahwa perusahaan modal telah menerima pendapatan usaha yang tidak tercatat. Bahkan jika diasumsikan bahwa peningkatan kekayaan yang tidak terjelaskan pada pemegang saham diperoleh dari aktivitas usaha, sama mungkin bahwa pemegang saham mendapatkannya sebagai bagian dari transaksi pribadi, bukan atas nama GmbH, demikian kata pengadilan. Fakta bahwa pemegang saham tidak menjelaskan asal usul peningkatan kekayaannya tidak menarik kesimpulan negatif untuk GmbH tersebut.
Oleh karena itu, kewenangan penaksiran hanya ada karena tidak adanya pengelolaan kasir yang tepat. Namun, hasil dari perhitungan aliran kas tidak boleh dipertimbangkan, putus FG Münster.
Dalam sengketa pajak dengan otoritas keuangan, pengacara berpengalaman dapat memberikan saran.
